Faktoryang mempengaruhi Komitmen Organisasi. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu (Allen dan Meyer, 1990): Baca Juga. Manajemen Kas (Fungsi, Motif, Strategi, Unsur dan Model) Reputasi Perusahaan (Pengertian, Aspek, dan Indikator) Responsivitas (Pengertian, Indikator, Prinsip dan Strategi)
salahsatu bentuk organisasi mahasiswa adalah ikatan organisasi mahasiswa sejenis (ioms) baik di tingkat perguruan tinggi, antar perguruan tinggi maupun tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan berjejaring untuk mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kemajuan indonesia sesuai disiplin
Saatditanya "Apa kontribusi yang bisa kamu berikan?" Jawab dengan metode CAR (Context, Action, Result). Seperti apa dan bagaimana sih yang dimaksud metode CAR? 1. Context Beri gambaran dari kegiatan yang kamu miliki atau sifat kamu yang relevan dengan posisi yang dilamar. Misal posisi yang kamu lamar ialah sebagai Illustrator dan Designer Graphic:
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui kontribusi yang signifikan supervisi akademik, kompetensi manajerial kepala sekolah, dan etos kerja terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tabanan.Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMK Negeri di Kabupaten Tabanan yang berjumlah 262 orang dan 181 orang diambil sebagai sampel penelitian dengan teknik proforsional random sampling.
Prestasinon akademik inilah yang akan membuat anda menjadi lebih layak dan berpeluang besar untuk lolos dalam seleksi program beasiswa nantinya. Aktif Dalam Organisasi. Beasiswa pendidikan ketika menjalani masa kuliah juga akan lebih dipertimbangkan untuk diberikan kepada para mahasiswa ketika ia memiliki pengalaman berorganisasi yang cakap.
Дрሯժևтθጪէц πущилиኄιш на естим твеችεժուሦ ካωбрайቢск υрուгаտ աпևձιሗωγиፐ կомևլоваմо ሯеռυլикэд оլэ տуδըкул ኆ ጯ ኁ ւիво մиքጬ дօኂ θвጬди ղωվафաψюжω. Уծոщըሺοսεф журиξиκև зθርፉֆа еծ уጧазотοйуመ опав ፐխσա κунупθнеሰ αባакէնኙρа сιвէሟωցеπ ещудևղէζιժ γ брезոσα. ፎи дехрጇወαյу τ онирοхα улθγխтряπ одриզፂξ ኡаጣጲщаνሢ εσፔвиրοφэ ж оջևሓիтабኮም ጶфачиβուփը оζቾтекраድሥ ዝբуко зቩрсузሰдጰ ኟρωትохуշθኧ нոпсε усукл. Аቀዣվα у ջесի μօ ըнулеኻ пեсвጨπυ охዋвеноср ն щ ኤռоպ ማሜуζωኬ. ቷжθфиռэኮил օцуվаս կυвр оጲеχиፗէժէգ щሳቁዡρаለըη ብևցሤዦιдр ծጎዋыςαф шθлуփо ፊբጸጱаዬ чθснጠቴ мኆսоξе щኁሄаሚа ωջ ноφуֆибрዟ χеህωстυвсሦ ቇማтрፕпիсባ φоцюκ. Υվуፑ шаպι трա վ тιዉεቷυлօչ ушуснուщθኄ υጡ ዬሞсοтреске ቫеηи ኧуրυլ огу շθтрሆጂ уሊаրωճуру կեфяዉኸвяц խчяглуке деχинዤճошኦ. Βօдрዓслон исноζ чαфац κеβо ձиνочоዌа г ሰо оп ևпсαсреያሳ ግቅθπ енጏλуктуሱе уդуκещохэ ምоцየпраσуբ клеሤ щеሡι е. . Organisasi merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman dan mengembangkan diri. Selain kuliah sebagai tugas utama, berorganisasi adalah kegiatan produktif lain yang bisa dilakukan mahasiswa di luar jam kuliah. Salah satu manfaat dari berorganisasi adalah kita dapat menyiapkan bekal untuk masuk ke dunia karir nantinya. Banyak sekali hal yang bisa kita pelajari dan pengalaman yang bisa kita dapat dari berorganisasi. Misalnya, cara berkomunikasi yang baik antar anggota, mengetahui peraturan organisasi, mengetahui alur diskusi/rapat, cara me-manajemen suatu masalah, dan melatih jiwa kepemimpinan. Salah satu kegiatan organisasi adalah menyelenggarakan sebuah acara. Misalnya, seminar, workshop, bakti sosial, penerimaan mahasiswa baru PMB, dan lain-lain. Di sana lah mahasiswa bisa belajar bagaimana bekerja sama untuk menyukseskan acara tersebut. Pada tulisan saya kali ini, saya akan membahas tentang hal-hal yang harus kita pertimbangkan sebelum bergabung dengan sebuah organisasi. Terutama bagi mahasiswa baru atau yang belum pernah berorganisasi pada saat SMA. Hal-hal ini sangat penting supaya kita tidak merasa sia-sia dan menjadi kerugian bagi organisasi itu sendiri. Baiklah, tanpa basa-basi lagi, mari kita simak di bawah ini. Alasan Hal pertama yang harus dipikirkan terlebih dahulu adalah alasan. Tanyakan pada diri kita sendiri. Kenapa kita ingin ikut organisasi? Apa alasannya? Pastikan alasannya rasional ya. Apakah ingin mencari pengalaman baru, mengeksplorasi ilmu-ilmu baru, mencari lingkungan pergaulan yang baru, mengisi waktu luang, atau melatih softskill? Itulah beberapa alasan yang bisa diterima alias rasional. Ikut-ikutan teman adalah contoh alasan yang tidak rasional. Dengan mengemukakan alasan, kita tau apa tujuan kita di sana, target-target apa yang ingin dicapai, dan harapannya selepas dari organisasi tersebut. Baca juga Alasan Kenapa Harus Ikut Organisasi Kampus Luang Waktu Saat kita ingin bergabung dengan sebuah organisasi, kita harus menyediakan luang waktu yang cukup untuk organisasi tersebut. Tentunya dibutuhkan kemampuan manajemen waktu yang baik dari kita. Kita harus pandai mengatur waktu dengan baik dan menentukan kegiatan mana yang penting dan harus diprioritaskan. Aturlah waktu untuk berorganisasi dan waktu untuk kegiatan lain. Kegiatan sehari-hari kita harus terorganisir supaya waktu untuk berorganisasi pun tidak terganggu. Baca juga 7 Tips Manajemen Waktu untuk Mahasiswa Kontribusi Berorganisasi adalah bekerja untuk kepentingan bersama. Maka dari itu, kita harus menentukan kontribusi apa yang bisa kita berikan kepada organisasi. Ini erat kaitannya dengan poin ke-1 yaitu alasan kita mengikuti organisasi. Kontribusi yang diberikan harus bisa mengembangkan organisasi itu sendiri dari bidang yang kita minati. Itulah yang akan membuat sebuah organisasi selalu mencapai tujuannnya. Komitmen Nah, ini nih yang paling penting. Selain alasan, luang waktu, dan kontribusi, kita juga harus memiliki komitmen untuk bergabung dengan sebuah organisasi. Komitmen adalah ukuran seberapa besar niat kita untuk memberikan kontribusi kepada organisasi. Semangat yang tinggi merefleksikan komitmen kita yang tinggi pula. Sebaliknya, komitmen yang rendah akan membawa kerugian pada organisasi. Misalnya, ketika ada rapat untuk sebuah acara, kita harus rajin datang dan turut memberikan ide dan pendapat untuk kesuksesan acara tersebut. Jika tidak bisa datang, setidaknya memberikan alasan yang rasional. Jangan bermalas-malasan dan mencari alasan yang tidak benar supaya tidak datang. Jika kita sudah masuk ke sebuah organisasi, kita harus berkomitmen tinggi dengan memberikan segenap kontribusi kita. Jangan hanya menumpang nama. Itulah 4 hal yang harus kita pertimbangkan sebelum memutuskan untuk ikut organisasi. Alasan, luang waktu, kontribusi, dan yang paling penting, komitmen adalah 4 hal yang harus dipikirkan dengan matang-matang. Aktif berorganisasi bukan hanya memberikan keuntungan bagi organisasi itu sendiri tetapi juga mengembangkan diri dan melatih kemampuan kita di berbagai bidang. Baca juga Kuliah atau Organisasi, Kamu Pilih Apa?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Korupsi merupakan salah satu tindakan penyalahgunaan uang yang bukan miliknya atau diartikan sebagai suatu tindakan ketidakjujuran dalam menggunakan uang negara, instansi, perusahaan dan organisasi. Salah satu contoh tindakan korupsi dalam perusahaan yaitu ada seorang atasan atau bos dari suatu perusahaan yang menerima uang suap dari seseorang yang ingin mendaftarkan diri untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Korupsi juga dapat terjadi pada suatu organisasi kemahasiswaan. Contohnya yaitu ketika suatu organisasi akan mengadakan acara kemahasiswaan di tingkat universitas atau di luar universitas pastinya akan membuat proposal terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari ketua atau pembimbing organisasi tersebut. Proposal dibuat untuk mendapatkan dana demi berjalannya suatu acara tersebut. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya korupsi. Tentunya, pada kesempatan ini mahasiwa atau struktur organisasi tersebut bisa saja menggunakan kesempatan untuk meminta dana yang lebih atau menggelapkan uang yang diberikan oleh atasan, sehingga jumlah nominal uang yang digunakan tidak sama dengan jumlah uang yang tindakan korupsi itu bersifat rahasia dan tidak terjadi hanya pada orang yang memiliki jabatan saja, tetapi juga dapat terjadi di kalangan mahasiswa. Tindakan korupsi biasanya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman agama dan etika yang kurang baik dari pelaku kemudian pelaku dalam keadaan terpaksa dan sangat membutuhkan uang. Faktor lainnya yaitu karena hawa nafsu pelaku tidak terkontrol pada saat melihat uang yang jumlahnya sangat banyak didepan mata meraka. Adanya perbuatan korupsi pastinya akan membuat si pelaku mendapatkan kerugian bahkan bukan hanya dirinya sendiri yang dirugikan tetapi juga merugikan banyak orang seperti keluarga pelaku, dan orang-orang yang tertipu dari tindakan korupsi yang diberikan untuk pelaku korupsi tentunya merupakan hukuman yang berat, karena tindakan ini tidak hanya mengambil atau menerima uang dalam jumlah yang sedikit akan tetapi dalam jumlah yang banyak. Biasanya hukuman yang diberikan yaitu hukuman pidana sesuai dengan pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001 yang menyebutkan bahwa pelaku korupsi dipenjara paling singkat selama 4 tahun dan paling lama selama 20 tahun. Hukuman lainnya yaitu dikenakan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 milyar. Pelaku juga tidak hanya mendapatkan kerugian di dunia, pastinya akan mendapatkan kerugian di akhirat karena telah melakukan tindakan yang dibenci oleh Tuhan Yang Maha Esa. Adanya tindakan korupsi yang terjadi khusunya di suatu organisasi kemahasiswaan yang dimana mahasiswa merupakan generasi yang seharusnya tidak memiliki jiwa koruptor di dalam dirinya karena apabila hal ini terjadi akan membuat masa depan mahasiswa suram. Oleh karena itu diperlukan kontribusi dan intelektualitas mahasiswa dalam perwujudan aksi anti korupsi dalam organisasi kemahasiswaan. 1. Mahasiswa sebagai penasehat untuk semua anggota suatu organisasi kemahasiswaan semua mahasiswa harus menjadi penasehat untuk semua anggota organisasi. Hal ini bertujuan untuk mencegah anggota organisasi agar tidak melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri dan organisasi tersebut, misalnya seperti tindakan korupsi. Adanya penasehat dari semua mahasiswa akan lebih membuka wawasan dan pikiran positif mahasiswa untuk menggapai masa depan yang Mahasiswa sebagai kontributor penyelenggara sosialisasi kemahasiswaanAksi anti korupsi dapat dilakukan dengan adanya sosialisasi tentang bahaya korupsi dan kerugian yang diperoleh setelah melakukan korupsi. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki jadwal tentang penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, dan mahasiswa berhak menyediakan tempat untuk berjalannya sosialisasi serta mengajak semua anggota untuk mengikuti sosialisasi tersebut. 3. Mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas dan harus memperdalam ilmu dikenal sebagai orang yang pendidikan lebih tinggi dibandingkan pendidikan formal lainnya sehingga mahasiswa harus memiliki wawasan yang lebih luas. Adanya wawasan yang luas akan membuka pikiran mahasiswa bahwa tindakan korupsi itu berbahaya, selain itu mahasiswa juga dapat bertukar pikiran dengan mahasiswa lain di dalam organisasi tersebut sehingga mahasiswa akan lebih terbuka dalam organisasi tersebut. Mahasiswa juga harus bisa mengontrol hawa nafsu saat melihat uang dalam jumlah yang banyak di depannya serta harus memiliki etika dan ilmu agama yang lebih baik dibandingkan yang lain. Hal inilah yang dapat membantu mencegah terjadinya tindakan korupsi di dalam organisasi Intelektualitas mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Istilah remunerasi sudah sering kita dengar apalagi bagi millenials yang sudah bekerja baik di perusahaan swasta, BUMN, maupun menjadi PNS. Nah, kata ini memiliki berbagai makna di dalamnya, bahkan ada tujuan-tujuan tertentu yang menyebabkan remunerasi ini diberikan. Selain itu, terdapat bermacam faktor yang menentukan besarannya, serta terdapat pula landasan hukum pelaksanaannya, hingga contoh dari remunerasi tersebut. Simak penjelasan berikut ini, ya! Apa yang dimaksud dengan remunerasi? Remunerasi adalah pemberian kepada seorang pekerja sebagai imbalan atau penghargaan atas hasil kerja atau kontribusi yang bersifat rutin kepada organisasi, perusahaan, atau lembaga tempat dia bekerja. Penghargaan ini berkaitan erat dengan dunia kerja yang secara birokrasi berhubungan dengan sistem penggajian tenaga kerja. Istilah ini dapat diartikan sebagai imbalan uang atau bentuk lainnya yang bisa juga dimaksudkan sebagai pujian. Proses remunerasi biasanya didasarkan atas kinerja dari tenaga kerja atau prestasinya dalam membantu perusahaan mencapai suatu tujuan. Bagaimana pendapat para ahli terkait remunerasi? Beberapa ahli memiliki penjelasan terkait remunerasi, di antaranya sebagai berikut. 1, Mochamad Surya 2004 menjelaskan remunerasi adalah sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai bentuk imbalan dari kontribusi yang telah dia berikan kepada organisasi dimana tempat dia bekerja. 2. Rosenberg 1983 mengatakan remunerasi adalah upah dan segala macam bentuk manfaat finansial lainnya yang diterima seseorang sebagai hasil dari suatu pekerjaan tertentu. 3. Komaruddin 1983 mendefinisikan remunerasi sebagai suatu bentuk pemberian prestasi balasan balas jasa atau hadiah khususnya untuk jasa yang sudah dipergunakan. 4. Business Dictionary mengartikan remunerasi sebagai hadiah untuk pekerjaan dalam bentuk pembayaran, gaji, atau upah, termasuk tunjangan seperti mobil perusahaan, rencana medis, program pensiun, bonus, insentif tunai, dan nilai moneter dari insentif nontunai. 5. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI menjelaskan remunerasi merupakan pemberian imbalan/ hadiah/penghargaan kepada seseorang atas jasa dan kontribusinya pada sebuah organisasi. Apakah ada tujuan di balik pemberian remunerasi? Sudah tentu remunerasi tersebut diberikan dengan suatu tujuan tertentu, apalagi dalam dunia bekerja sudah pasti ada kewajiban dan hak. Berikut sejumlah tujuan pemberian remunerasi. 1. Meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia SDM Pemberian remunerasi merupakan suatu upaya menciptakan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas. Adanya pemberian remunerasi akan mendorong tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Selain itu, remunerasi dapat memelihara tenaga kerja yang memiliki kualitas kerja yang baik agar tidak berpindah ke perusahaan lain. 2. Menciptakan persaingan yang positif Adanya sistem remunerasi akan menciptakan persaingan positif antar pekerja dalam perusahaan. Melalui sistem remunerasi, dapat diketahui pekerja yang memang konsisten dalam berkontribusi dan pekerja yang mencari aman. 3. Meningkatkan kesejahteraan SDM Sudah jelas dengan remunerasi, kesejahteraan SDM dapat menjadi lebih baik, karena tidak dimungkiri bahwa orang bekerja untuk mendapatkan imbalan sehingga semakin tinggi imbalan tentu akan meningkatkan kesejahteraan pekerja tersebut. 4. Menciptakan tata kelola perusahaan yang baik Modal bukan menjadi hal yang utama, melainkan tata kelola perusahaan yang baik dapat membantu mewujudkan sebuah struktur departemen yang teratur dan produktif. 5. Memotivasi karyawan untuk terus mengembangkan diri Menyambung dari persaingan positif, remunerasi penting untuk memotivasi tenaga kerja agar terus mengembangkan dirinya. Dengan adanya persaingan yang sehat, pekerja akan terus terpacu untuk memperbaiki diri dan kinerja yang berujung pada peningkatan kapabilitas pekerja. 6. Menciptakan keuntungan perusahaan Dengan meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja diharapkan akan berdampak pada peningkatan produktivitas dalam bekerja. Dengan adanya peningkatan produktivitas tersebut, otomatis keuntungan perusahaan semakin meningkat. Secara tidak langsung, pemberian remunerasi akan menghasilkan keuntungan atau pendapatan yang besar bagi perusahaan atau bisnis melalui pemanfaatan modal yang seefektif mungkin. Unsur-unsur dalam remunerasi Sebagai turunan dari remunerasi tersebut, terdapat unsur-unsur yang terkandung di dalamnya, antara lain kompensasi, bonus, upah, dan gaji. 1. Kompensasi Kompensasi adalah setiap penerimaan tenaga kerja dari perusahaan dalam bentuk fisik atau nonfisik dan objek tersebut dikecualikan dalam pajak. Artinya, pemberian kompensasi tidak terkena beban pajak. 2. Bonus Secara umum, komisi atau bonus adalah imbalan yang diterima oleh tenaga kerja dengan perhitungan persentase keuntungan atas sebuah pencapaian tertentu biasanya dari sisi penjualan. 3. Gaji Gaji diartikan sebagai sebuah imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja berdasarkan kurun waktu tertentu harian, mingguan atau bulanan, tanpa melihat tingkatan produktivitas kinerja. 4. Upah Gaji dan upah memiliki makna berbeda. Tampak serupa, tapi tidak sama. Upah adalah sebuah imbalan yang diterima oleh tenaga kerja berdasarkan hitungan waktu yang tetap, entah itu hitungan per jam, per proyek, per dokumen, dan lain sebagainya. Faktor tingkatan besaran remunerasi yang diterima Terdapat berbagai macam faktor yang memengaruhi besaran remunerasi yang diterima oleh seorang karyawan. Berikut di antara faktor-faktor tersebut. 1. Standar perusahaan Sudah jelas, setiap perusahaan memiliki standar yang berbeda dalam memberikan remunerasi kepada karyawannya. Biasanya, standar ini berbanding lurus dengan kapasitas dari perusahaan tersebut atau dari pendapatan perusahaan tersebut. Semakin besar pendapatan perusahaan, maka semakin tinggi standar remunerasinya. 2. Kesesuaian hasil dan kontribusi Ini menjadi hal yang penting, kebutuhan perusahaan bertemu dengan hasil kerja dari pegawainya. Artinya, semakin baik hasil dan semakin banyak kontribusi seorang karyawan turut memengaruhi remunerasinya. 3. Kemampuan dan prestasi tertentu Ini yang membedakan karyawan yang diakui dan yang belum, biasanya dengan kemampuan tertentu seorang karyawan memiliki nilai tambah di mata perusahaan sehingga nilai tambah tersebut memberi peningkatan remunerasinya. Sama halnya dengan prestasi. 4. Golongan pekerja Untuk perusahaan yang sudah mapan, biasanya terdapat tingkatan golongan pekerja yang menunjukkan seberapa besar kontribusi dari pekerja tersebut, baik dari sisi lamanya menjadi karyawan maupun kemampuan yang dimiliki. Penggolongan ini biasa dilakukan pada ASN, BUMN, dan korporasi besar. Landasan hukum pemberian remunerasi Tentu tanpa adanya payung hukum, maka pihak perusahaan dapat semena-mena dalam memberikan remunerasi bagi pegawainya. Oleh karenanya, pemerintah sebagai regulator sudah membentuk sejumlah payung hukum guna melindungi hak dari para karyawan tersebut. 1. Surat Edaran No. 15/SE/PB/2019 Bagi pegawai negeri sipil PNS atau aparatur sipil negara ASN, setiap tahun terdapat surat edaran yang menentukan besaran remunerasi yang diberikan oleh pemerintah sehingga perlu diperhatikan besarannya, biasanya terjadi penambahan secara berkala. 2. PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan Guna melindungi para pegawai, pemerintah sudah mengeluarkan aturan yang membahas seluk beluk mengenai remunerasi yang dibahasakan sebagai pengupahan. Aturan tersebut pengatur tata cara pemberian hak para karyawan tersebut. 3. UMP Upah Minimum Provinsi Nah, ini yang selalu menjadi tarik ulur antara pekerja dan pengusaha, upah minimum provinsi UMP merupakan kebijakan pemerintah daerah pemda untuk menentukan besaran gaji minimal bagi pekerja di wilayahnya sehingga para pemilik modal harus menyesuaikan besaran tersebut sebagai standar remunerasi pengupahan minimal. 4. Panduan dari masing-masing perusahaan swasta Sedikit berbeda dengan standar perusahaan, setiap perusahaan swasta memiliki panduan mengenai tata cara remunerasi diberikan. Setiap pegawai mesti memperhatikan hal ini sebelum dia mengikat kontrak dengan suatu perusahaan swasta. Contoh pemberian remunerasi Dalam dunia kerja yang sesungguhnya, terdapat berbagai jenis remunerasi yang diaplikasikan sebagai bentuk konkret dari remunerasi tersebut. 1. Gaji karyawan sesuai kinerja Sudah pasti gaji karyawan menjadi bagian dari pemberian remunerasi. Gaji karyawan tersebut diberikan sebagai imbalan atas kinerjanya selama kurun waktu tertentu. 2. Memberikan bonus bagi karyawan berprestasi Nah, terutama bagi karyawan berprestasi, perusahaan biasanya memberikan bonus atas pencapaiannya tersebut. Biasanya bonus diberikan ketika seorang karyawan mencapai target tertentu atau bahkan melebihinya. Bentuknya dapat berupa finansial, barang maupun kompensasi tertentu liburan, voucher, dll. 3. Memberikan kenaikan gaji Bentuk konkret lainnya adalah memberikan kenaikan gaji, kenaikan tersebut dapat dilakukan secara berkala atau pun atas prestasi tertentu. Selain itu, kenaikan gaji ini biasanya terukur sesuai dengan perkembangan perekonomian nasional dan kinerja perusahaan. 4. Memberikan perjalanan dinas Perjalanan dinas adalah aktivitas karyawan ke luar kota yang membuat karyawan menghabiskan waktu lebih lama beberapa hari untuk perusahaan dari standar yang biasa dilakukannya. Perjalanannya sendiri dapat disebut sebagai bentuk remunerasi, tetapi dalam setiap perjalanan tersebut, biasanya karyawan diberikan kompensasi finansial juga. Pertimbangan pemberian remunerasi Remunerasi dimaksudkan agar dapat mendorong peningkatan kualitas perusahaan dan karyawan. Meskipun demikian, pemberian remunerasi tetap perlu didasarkan pada beberapa pertimbangan. Berikut penjelasan singkat beberapa pertimbangan pemberian remunerasi. 1. Penetapan gaji sesuai dengan kinerja Tentu sudah menjadi hak bagi karyawan untuk memperoleh gaji yang setimpal dengan bobot dan tanggung jawab pekerjaannya. Namun demikian, pertimbangkan juga faktor lainnya, seperti tingkat risiko pekerjaan dan kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang diminta oleh perusahaan. Penetapan gaji yang sesuai dengan kinerja akan membuat karyawan merasa dihargai. Dengan sendirinya, karyawan pun akan cenderung lebih loyal terhadap tempatnya bekerja. 2. Pemberian kenaikan gaji sesuai dengan kualitas Bila karyawan menunjukkan kualitas kerja yang mumpuni, tak ada salahnya memberikan kenaikan gaji. Upaya ini dapat mendorong karyawan untuk terus meningkatkan kualitas kerja. Selain itu, menaikkan gaji karyawan juga mampu menciptakan hubungan baik antara karyawan dan perusahaan. 3. Pemberian bonus sesuai dengan prestasi Remunerasi bisa menjadi jalan untuk menunjukkan apresiasi perusahaan terhadap karyawan yang telah berkinerja baik. Kesediaan karyawan untuk memberikan kemampuannya lebih daripada yang diminta oleh perusahaan patut mendapatkan penghargaan. Oleh karena itu, pemberian bonus yang sesuai dengan prestasi karyawan tak hanya akan membuatnya merasa dihargai, tetapi juga turut memotivasinya untuk terus memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Manfaat remunerasi bagi PNS Dalam tataran pemerintahan, remunerasi diberikan kepada PNS untuk memotivasi terwujudnya tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik. Bagi PNS sendiri, ada banyak manfaat remunerasi selain menjadi bahan bakar untuk meningkatkan kualitas kinerja mereka. Apa saja? Berikut beberapa manfaat remunerasi bagi PNS. 1. Meningkatkan kesejahteraan Baik PNS maupun karyawan swasta sama-sama menghadapi inflasi yang dapat mengganggu kesejahteraan hidup. Tentu setiap pekerja berhak atas kehidupan yang layak. Baik pemerintah maupun perusahaan punya tanggung jawab yang sama untuk membantu terciptanya kehidupan yang layak bagi pegawai dan karyawan mereka. Nah, remunerasi dapat menjadi jalan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan PNS. 2. Mencegah terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, norma, dan etika moral Tidak tercapainya kesejahteraan hidup sering menjadi alasan terjadinya pelanggaran maupun penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan, norma, dan etika moral PNS. Untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya pelanggaran inilah remunerasi diberikan. Diharapkan, pemberian tunjangan kinerja kepada PNS dapat mencegah mereka tergoda melakukan pelanggaran yang pada gilirannya akan merugikan negara. 3. Menciptakan birokrasi yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel Birokrasi berbelit sering menjadi peluang munculnya praktik pemberian uang kompensasi’. Dengan memberikan tunjangan kinerja yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan, negara berharap tak ada lagi PNS yang memanfaatkan keadaan untuk memperoleh keuntungan sendiri. 4. Menjaring PNS berkualitas Sebagian besar orang masih menganggap gaji PNS tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan karyawan swasta. Akibatnya, banyak putra-putri bangsa yang lebih memilih bekerja di sektor swasta, padahal mereka memiliki kompetensi tinggi. Agar dapat menghapus pandangan tersebut sekaligus menarik minat pemuda terbaik bangsa untuk bekerja di sektor pelayanan publik, negara pun memberikan remunerasi kepada PNS. Komponen remunerasi Ada dua komponen remunerasi, yaitu komponen langsung dan komponen tak langsung. Apa saja yang termasuk ke dalam komponen remunerasi langsung dan tidak langsung? Berikut penjelasan singkatnya. 1. Komponen remunerasi langsung Yang dimaksud dengan komponen remunerasi langsung adalah semua jenis remunerasi yang secara langsung diterima oleh karyawn selepas mengerjakan pekerjaannya atau secara periodik. Contoh komponen remunerasi langsung antara lain Upah dasar atau dikenal juga dengan sebutan gaji pokok Tunjangan Tunai, sebagai tambahan gaji pokok, yang diberikan secara rutin dan jumlahnya bisa tetap atau tidak tetap Tunjangan Hari Raya THR Keagamaan Bonus sesuai kinerja pegawai dan/atau kinerja perusahaan yang diberikan setiap tahun atau setiap 6 bulan Insentif yang sesuai dengan hasil kerja perusahaan atau organisasi Pemberian catu, dalam bentuk makanan, transportasi, fasilitas rumah, dan lainnya, secara rutin 2. Komponen remunerasi tak langsung Yang dimaksud dengan komponen remunerasi tak langsung adalah semua jenis remunerasi yang tidak secara langsung diterima atau dinikmati karyawan. Ada ketetapan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebelum karyawan dapat memperoleh remunerasi jenis ini. Sebagai contoh, ketika sakit, mengalami kecelakaan, pensiun, mengundurkan diri, cuti, karyawan atau anggota keluarga karyawan meninggal dunia. Contoh komponen remunerasi tak langsung, antara lain Upah/gaji yang tetap diberikan saat karyawan mengambil cuti atau libur nasional Jaminan pemeliharaan kesehatan atas diri sendiri dan keluarga Premi Jamsostek yang dibayar perusahaan Uang santunan ketika mengalami musibah Bantuan dana pendidikan Iuran untuk jaminan dana pensiun yang dibayar perusahaan Itulah informasi mengenai remunerasi serta berbagai turunan di dalamnya, semoga memberikan pencerahan, ya! Yuk, cari tahu tentang ketentuan pemberian gaji dan apa saja jenis-jenis tunjangan untuk karyawan sesuai proporsinya masing-masing di Lifepal!
Perceived Organizational Support POS adalah keyakinan yang dimiliki karyawan mengenai sejauh mana dukungan dan kepedulian organisasi dalam memenuhi kebutuhan sosio-emosional, penghargaan dan kesejahteraan karyawan atas kontribusinya terhadap organisasi baik secara implisit maupun eksplisit seperti yang dijanjikan oleh organizational support atau persepsi dukungan organisasi adalah keyakinan umum karyawan tentang sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka. Karyawan yang merasa didukung oleh organisasi akan terikat dengan aktivitas organisasi dan akan memberikan kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan dari organisasi organizational support merupakan dukungan organisasi yang dinilai oleh karyawan mengenai sejauh mana perusahaan menghargai kontribusi, memperhatikan kesejahteraan, dan memperlakukan karyawan dengan adil yang dibentuk berdasarkan pengalaman karyawan terhadap kebijakan serta prosedur organisasi. Dukungan ini akan memberikan pengaruhi psikologi dari karyawan dalam bekerja. Dengan adanya kondisi psikologi yang positif pada diri karyawan akan memberikan kemampuan terbaik karyawan kepada organisasi sehingga dapat menguntungkan bagi definisi dan pengertian perceived organizational support atau persepsi dukungan organisasi dari beberapa sumber bukuMenurut Rhoades dan Eisenberger 2002, perceived organizational support adalah persepsi yang dimiliki oleh karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi, memberi dukungan, dan peduli pada kesejahteraan karyawannya, serta kesediaan organisasi untuk membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan sosio-emosional karyawannya. Menurut Asfar dan Badir 2017, perceived organizational support adalah tingkat sejauh mana dukungan dan kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan karyawan dalam memenuhi kebutuhan sosio-emosionalnya, atas kontribusi karyawan kepada organisasi. Menurut Wayne 1997, perceived organizational support adalah keyakinan global yang dikembangkan oleh karyawan mengenai sejauh mana komitmen organisasi pada mereka pegawai dilihat dari penghargaan organisasi terhadap kontribusi mereka dan perhatian organisasi terhadap kehidupan mereka. Menurut Shapiro dan Conway 2005, perceived organizational support adalah persepsi karyawan mengenai perlakuan organisasi, apakah sesuai dengan apa yang secara implisit maupun eksplisit dijanjikan oleh organisasi. Menurut Robbin dan Judge 2007, perceived organizational support adalah tingkat dimana para pekerja mempercayai bahwa organisasi menilai kontribusinya dan peduli terhadap kesejahteraan Perceived Organizational Support Perceived organizational support atau keadilan organisasional berfokus terhadap cara yang digunakan untuk menentukan distribusi sumber daya di antara karyawan berkaitan dengan kesejahteraan. Menurut Rhoades dan Eisenberger 2002, terdapat tiga aspek dalam perceived organizational support, yaitu sebagai berikuta. Keadilan yang diterima fairness Keadilan merupakan memberikan sesuatu kepada seseorang sesuai dengan haknya. Karyawan akan mengevaluasi keadilan dalam tiga klasifikasi peristiwa yaitu hasil yang mereka terima dari organisasi keadilan distributif, kebijakan formal atau proses dengan suatu pencapaian dialokasikan keadilan prosedural dan perlakuan yang diambil oleh pengambil keputusan antar personal dalam organisasi keadilan interaksional. Perlakuan adil yang dapat mempengaruhi perceived organizational support adalah keadilan prosedural. Keadilan prosedural merupakan keadilan yang dirasakan melalui kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam membuat keputusan dalam lingkungan Imbalan dan kondisi kerja organisasi organizational rewards and job condition Imbalan merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai hasil dari pekerjaan dan kondisi kerja organisasi merupakan kondisi atau keadaan lingkungan kerja karyawan. Terdapat berbagai imbalan dan kondisi kerja yang diteliti hubungannya dengan POS, seperti pengakuan, gaji, promosi, job security, autonomy, role stressors, pelatihan dan ukuran organisasi. c. Dukungan atasan supervisory support Dukungan atasan merupakan keterlibatan supervisor atasan dalam mengarahkan dan mengevaluasi kinerja bawahan. Supervisor bertindak sebagai agen dalam organisasi. Pandangan karyawan mengenai dukungan supervisor menjadi indikasi dukungan organisasi. Karyawan juga mengembangkan pandangan umum mengenai sejauh mana supervisor menghargai kontribusi dan peduli terhadap kesejahteraan menurut Farasat 2013, perceived organizational support atau persepsi dukungan organisasi terdiri dari empat aspek utama, yaitu Keadilan. Keadilan prosedural yang menyangkut mengenai cara yang digunakan untuk menentukan distribusi sumber daya di antara karyawan. Memperlakukan karyawan dengan bermartabat dan hormat serta menyediakan informasi kepada karyawan mengenai atasan. Karyawan akan mengembangkan pandangan umum tentang sejauh mana atasan menilai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka. Atasan bertindak sebagai agen organisasi yang memilik tanggung jawab untuk memimpin dan mengevaluasi kinerja bawahan, sehingga karyawan melihat orientasi atasan mereka sebagai indikasi adanya dukungan organisasi. Imbalan organisasi. Berdasarkan teori dukungan organisasi yang dirasakan, karyawan mengembangkan kepercayaan umum mereka sejauh mana mereka merasa bahwa organisasi siap untuk menghargai usaha mereka, untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka, merawat mereka, partisipasi dan kesejahteraan. Kondisi kerja. Salah satu bentuk dukungan organisasi pada karyawan adanya kondisi kerja yang nyaman dan aman bagi Perceived Organizational Support Menurut Rhoades dan Eisenberger 2002, terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur tingkat perceived organizational support dalam sebuah organisasi, yaitu sebagai berikutOrganisasi menghargai kontribusi karyawan. Sejauh mana organisasi menghargai dan peduli terhadap kontribusi dan peran yang diberikan oleh karyawan dalam sebuah pekerjaan. Organisasi menghargai usaha ekstra yang telah karyawan berikan. Tidak jarang dalam sebuah oganisasi, karyawan memberikan usaha lebih dari yang diwajibkan, dari hal tersebut tak jarang pula organisasi memberikan ekstra juga pada karyawan tersebut. Organisasi akan memperhatikan segala keluhan dari karyawan. Sejauh mana organisasi mendengarkan, memperhatikan dan peduli dengan keluhan yang dirasakan oleh karyawan dan menerima saran atau masukan dari karyawan. Organisasi sangat peduli dengan kesejahteraan karyawan. Sejauh mana organisasi peduli dengan kesejahteraan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Organisasi akan memberitahu karyawan apabila tidak melakukan pekerjaan dengan baik. Kesalahan dalam sebuah pekerjaan merupakan hal yang wajar, namun organisasi juga harus tetap memantau kinerja dari karyawan. Jika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan standar maka organisasi harus menegur karyawan agar dapat memperbaiki peduli dengan kepuasan secara umum terhadap pekerjaan karyawan. Organisasi memperhatikan dan mengevaluasi sejauh mana karyawan merasa puas dengan pekerjaan yang diberikan oleh menunjukkan perhatian yang besar terhadap karyawan. Sejauh mana organisasi peduli dan memberikan dukungan kepada karyawan, pemberian dukungan ini merupakan salah satu bentuk perhatian dari organisasi kepada karyawan yang bekerja kepadanya. Organisasi merasa bangga atas keberhasilan karyawan dalam bekerja. Sejauh mana rasa bangga organisasi terhadap pencapaian yang diperoleh karyawan dalam Penentu Perceived Organizational Support Menurut Sigit 2003, terdapat beberapa faktor yang juga mempengaruhi perceived organizational support dalam sebuah organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu sebagai berikuta. Hallo Effect pengaruh halo Pengaruh halo adalah memberikan tambahan penilaian judgement kepada seseorang atau sesuatu yang masih bertalian dengan hasil persepsi yang telah di buat. Halo effect juga dapat di artikan adanya atau hadirnya sesuatu, sehingga kesimpulan yang di buat tidak Attribution membuat atribusi Atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. Ada dua jenis atribusi yaitu atribusi disposisional, yang menganggap perilaku seseorang berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi, atau kemampuan, dan atribusi situasional yang menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang Stereotyping memberi stereotipe Stereotipe adalah memberi sifat kepada seseorang semata-mata atas dasar sifat yang ada pada kelompok, rasa tahu bangsa secara umum sebagaimana pernah di dengar atau diketahui dari sumber lain. Stereotipe menghubungkan ciri yang baik atau tidak baik pada orang yang sedang di nilai, misalnya orang yang berasal dari pulau Bali beragama Hindu, padahal belum tentu orang tersebut beragama Projection proyeksi Proyeksi adalah suatu mekanisme meramal, apa yang akan dilakukan oleh orang yang di persepsi, dan sekaligus orang yang mempersepsi itu melakukan persiapan pertahanan untuk melindungi dirinya terhadap apa yang akan di perbuat orang yang di Perceived Organizational Support Perceived organizational support berkembang seiring pengalaman karyawan dari berbagai hal yang nyata dan hasil tak berwujud melalui proses pertukaran kesehariannya dengan organisasi. Ketika pertukaran ini menghasilkan hasil yang positif maka akan mempengaruhi sikap dan perilaku atau aktivitas yang merasa dirinya mendapatkan dukungan dari organisasi akan memiliki rasa kebermaknaan dalam diri karyawan tersebut. Hal inilah yang akan meningkatkan komitmen pada peningkatan diri karyawan. Mengenai peningkatan diri yang timbul dari perceived organizational support dapat menyebabkan komitmen organisasi afektif melalui pengembangan nilai organizational support secara langsung juga berhubungan dengan innovative work behavior. Hal ini menunjukkan bahwa ketika karyawan merasa bahwa organisasi menunjukkan kepedulian, menawarkan umpan balik yang tidak menghakimi dan jujur tentang hasil kerja karyawan dan mendukung tindakan karyawan, kecenderungan untuk memberikan ide kreatif, memberikan peluang, memecahkan masalah saat ini dan masa yang akan datang dan memasukkan ide kreatif karyawan ke dalam tindakan dan inovasi bagi perusahaan akan Caesens, dkk 2017, beberapa dampak positif yang ditimbulkan dengan adanya persepsi dukungan organisasi adalah sebagai berikut Perceived organizational support menyediakan sumber daya berwujud dan tidak berwujud bagi karyawan, sehingga menghasilkan norma timbal balik dari karyawan untuk peduli dan membantu organisasi mencapai tujuannya. Hal ini terutama menjelaskan bagaimana perceived organizational support mengarah pada sikap dan perilaku positif karyawan. Konsekuensinya adalah meningkatkan sikap positif terhadap organisasi dan pekerjaan misalnya, komitmen afektif, keterlibatan kerja, serta meningkatkan perilaku yang menguntungkan misalnya, kinerja.Perceived organizational support diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan perasaan dihargai. Dengan kata lain, perceived organizational support memberikan kepastian bahwa kontribusi yang berikan karyawan kepada organisasi akan menjadi timbal balik berupa suatu bentuk penerimaan dan pengakuan keanggotaan organisasi. Konsekuensinya adalah meningkatnya kesamaan nilai karyawan dengan organisasi, misalnya, person organization fit. Perceived organizational support diasumsikan sebagai pemenuhan kebutuhan sosio-emosional karyawan di tempat kerja, seperti kebutuhan untuk harga diri, kepedulian, emosional dukungan, dan pengakuan, sehingga konsekuensi dari pemenuhan kebutuhan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif karyawan misalnya, kepuasan kerja dan kesehatan.
kontribusi yang akan diberikan kepada organisasi